TEMPO Interaktif, Surakarta: Duta Besar Amerika Untuk Indonesia Cameron Hume berkunjung ke Surakarta sejak Jumat (24/4) sore. Lawatannya kali ini terasa spesial dikarenakan berlangsung dalam suasana santai dan semi formal. Salah satu hal yang mencolok, tidak ada pengamanan berlebihan layaknya yang biasa ditunjukkan bagi pejabat asal negara adidaya tersebut.
Cameron mengatakan kedatangannya kali ini lebih bertujuan untuk menyenangkan diri sendiri. Sekadar melepaskan diri dari kesibukan yang menghimpit dalam aktivitas keseharian. “Sehingga saya datang ke Surakarta memang untuk berlibur. Juga belajar kebudayaan serta bertemu orang-orang disini,” jelasnya (26/4). Dia juga menampik jika kunjungannya sekaligus melihat situasi politik di Surakarta pasca pemilu legislatif.
Tidak salah jika dia menyebut lebih seperti liburan dibanding kunjungan resmi. Mengingat Sabtu dinihari dia menyempatkan untuk menyaksikan terbitnya matahari alias sunrise di Gunung Lawu. Saat di Surakarta kegiatannya banyak diisi dengan mengunjungi berbagai kawasan budaya seperti Museum Wuryoningratan, Kampung Batik Kauman, dan Pura Mangkunegaran. Tak ketinggalan, Walikota Surakarta Joko Widodo mengajak ke pasar malam Ngarsopuro dan wisata kuliner Gladag Langen Bogan.
Joko mengatakan undangan kepada Dubes Amerika disampaikan secara lisan. “Dan ternyata beliau berkenan hadir. Dan dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan sangat puas, sangat nyaman, dan sangat senang dengan sambutan yang diberikan. Termasuk melihat kekayaan budaya di Surakarta,” ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, menjadi promosi pariwisata yang baik sekaligus memberi kesan bahwa Surakarta aman dan nyaman untuk dikunjungi. “Kesan yang baik harus terus dijaga,” tuturnya. Dia juga menunjukan beberapa keberhasilan penataan kota seperti pengentasan kawasan kumuh, sanitasi berbasis masyarakat, relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo, dan penataan Pedagang Kaki Lima.
Untuk yang terakhir, Cameron menyatakan kekagumannya tatkala Joko mampu memindah 998 pedagang dari kawasan Monumen Banjarsari ke Pasar Klithikan Semanggi tanpa kekerasan. Bahkan dengan kirab dan tumpengan. “Tidak semua pemimpin bisa melakukan itu,” dia memberi pujian.
Meskipun kunjungannya bersifat tidak resmi, Cameron mengatakan akan menjajaki beberapa hal untuk kemungkinan kerjasama Amerika-Surakarta. “Meskipun biasanya antar pemerintah pusat, tapi siapa tahu ada kemungkinan kesana,” ujarnya yang akan fokus pada kerjasama pendidikan. Komitmen tersebut ditunjukkannya dengan memfasilitasi delegasi Surakarta berkunjung ke Amerika dalam waktu dekat.
Joko sendiri berharap bantuan dan dukungan dalam hal penataan kota, pengembangan kebudayaan, dan pengentasan kawasan kumuh. “Itu tetap saya diskusikan di sela-sela kunjungan di Surakarta. Yang jelas, kita ingin tunjukkan dulu kemajuan Surakarta saat ini,” tegasnya.
UKKY PRIMARTANTYO