Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ide Hebat di Tangan Orang Hebat

image-gnews
Dok. Tempo
Dok. Tempo
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Judul Buku: 100 Great Business Ideas
Penulis: Emily Ross & Angus Holland
Penerjemah: Arfan Achyar
Penerbit: Hikmah
Cetakan: I, Januari 2009
Tebal: xiv + 382 halaman

Apa jawaban Anda bila diajukan pertanyaan seperti ini: Mana yang lebih Anda sukai, ide yang hebat atau orang yang hebat?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, marilah kita telusuri kisah-kisah bisnis yang diceritakan Ross dan Holland dalam buku ini. Bette Graham, seorang ibu yang bekerja sebagai sekretaris, sering pusing karena pita karbon mesin ketiknya kerap membuat pekerjaannya kacau. Ia kesal, sebab hampir mustahil menyingkirkan kesalahan ketik tanpa meninggalkan noda tinta pada kertas.

Suatu ketika, Graham melihat tukang cat mengecat jendela bank. Ketika ada kesalahan pada pengecatan dekorasi jendela, noda itu ditutup dengan cat putih. “Mengapa aku tidak melakukan hal serupa?” tanya Graham. Dia mencoba cat tempera putih berbahan dasar air dan kuas tipis untuk menutup kesalahan ketiknya. Berhasil! Ia menamai temuannya itu Mistake Out.

Lima tahun lamanya Graham menyimpan rahasia temuannya itu untuk dirinya sendiri sampai akhirnya kawan-kawannya sekantor mengetahui itu. Naluri bisnisnya berjalan. Ia jual Mistake Out kepada rekan sekantor. Di tahun 1957, ia menjual 100 botol dalam sebulan dan mengganti nama produknya jadi Liquid Paper. Lima belas tahun kemudian, perusahaan yang ia dirikan menjual lima juta botol tiap tahun dan terus meningkat saban tahun.

Banyak perusahaan besar yang berawal dari gagasan kecil, seperti Liquid Paper, dan mesti menempuh jalan berliku untuk sampai ke puncak. James Dyson, contoh lainnya, menghabiskan 3,5 tahun untuk membangun 5.127 buah prototipe vacuum cleaner hingga akhirnya berhasil membuat alat itu bekerja dengan baik. Ia, seperti juga pengembang Kettle Chips--kriping kentang berbumbu--bahkan harus bertarung dengan merek-merek lain yang dikeluarkan perusahaan besar.

Tapi ada pula yang dengan cerdik mengadopsi ide orang lain. Dietrich Mateschitz mengubah tonik menyehatkan asal Thailand, si kerbau air merah alias Krating Daeng, menjadi manis dan berbuih yang cocok untuk orang-orang Austria. Ia lalu mengemasnya dalam kaleng ramping dengan merek Red Bull dan menjadikannya “minuman cerdas” yang diklaim dapat meningkatkan kinerja seseorang. Di tahun 2006, penjualannya mencapai 3,5 miliar dolar AS dan perusahaannya terus berekspansi.

Michael Dell adalah contoh klasik orang yang meraih sukses dengan mengambil ide yang sudah ada dan mengeksekusinya dengan lebih baik. Dell berhasil menembus industri yang memuja inovasi tanpa membuat inovasi dengan tangannya sendiri. Dia mulai membangun komputer rakitan di kamar kosnya dan menjualnya dengan harga relatif murah melalui pos. Kini, siapa tak kenal komputer Dell? Sergey Brin dan Larry Page melakukan inovasi serupa dan Google-nya sukses menyaingi mesin pencari yang lebih dulu ada, seperti Yahoo!, Alta Vista, dan Lycos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, penemu gagasan tak selalu beruntung. Coco Chanel, salah satunya. Ketika parfum pada umumnya dibuat dengan satu jenis bunga, Coco menemukan ramuan parfum yang luar biasa: hasil perpaduan beberapa jenis bunga dan lahirlah Chanel No. 5. Modal terbatas membuat langkahnya tersendat. Ia terpaksa berkongsi dengan keluarga Pierre Wertheimer, yang mempunyai infrastruktur untuk memproduksi parfum berskala besar. Sejarah menunjukkan, Chanel yang menelurkan ide, keluarga Wertheimer yang menikmati kekayaan, bahkan hingga cucunya yang sekarang.

Ross dan Holland memilah-milah kisah sukses perusahaan ini atas dasar “sejarah dan kecenderungannya”. Ini memudahkan pembaca untuk memahami apa yang membuat produk tertentu sukses: handphone Nokia berhasil di pasaran karena kekuatan adaptasi modelnya, Starbucks berevolusi dari hanya sebuah toko penjual biji kopi, dan Coca Cola baru berjaya setelah dikemas dalam botol--di masa-masa awal, penjualan terbanyak Coca Cola dalam sehari adalah 13 gelas, saat ini sekitar 12.600 kemasan setiap detik.

Buku ini menghimpun karya seni tentang bagaimana mengubah ide menjadi bisnis yang hebat. Keberanian mengambil risiko oleh para kreator dan inovator ini tak habis-habis diceritakan. Setelah ditolak Hewlett-Packard, Steve Wozniak menunjukkan model komputer buatannya kepada Steve Jobs, yang segera mengendus potensi luar biasa bila ia bermitra bisnis dengan Wozniak. Mereka mendirikan Apple saat Jobs berusia 21 tahun dan Wozniak lima tahun lebih tua. Jobs menjual mobil van VW miliknya dan Wozniak menjual kalkulator Hewlett-Packard kesayangannya agar dapat membiayai desain pertama Apple I.

Nah, kini saatnya kembali kepada pertanyaan di awal tulisan ini: Mana yang lebih Anda sukai, ide yang hebat atau orang yang hebat? Ed Catmull, Presiden Pixar Animation Studios, pernah diberi pertanyaan serupa, dan ia menjawab: “Orang yang hebat, karena jika Anda memberi ide yang baik kepada orang yang salah, mereka akan mengacaukannya. Jika Anda memberi ide yang keliru kepada orang yang tepat, mereka akan meluruskannya.”

Dian R. Basuki

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.


IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

Frankfurt Book Fair (FBF). Ikapi
IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

Ilustrasi wanita sedang membaca buku. Unsplash/Streetwindy
4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?


Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

9 September 2021

Gedung Balai Pustaka, Jakarta. [TEMPO/ Hidayat SG
Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

PT Balai Pustaka membuka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1.


Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

2 Juli 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan dan mengembangkan konsep wisata halal.


Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

29 Mei 2021

Wattpad. support.wattpad.com
Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

Di era serba digital, cara dapat uang dari Wattpad pun bisa dilakukan oleh mereka yang suka menulis. Simak tipsnya.


Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

6 Oktober 2020

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com
Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

Pemerintah memberikan stimulus untuk penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".


London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

13 Maret 2019

12 Rights Buku Indonesia Terjual di London Book Fair Hari Pertama. Tempo/Erwin Zachri
London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

Pada hari pertama pameran buku London Book Fair (LBF) 2019, Indonesia sudah membukukan penjualan hak penerbitan untuk 12 judul buku.


Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

30 Agustus 2018

Elevation Books mengeluarkan buku Ucok Homicide, Flip Da Skrip: Kumpulan Catatan Rap Nerd dalam Satu Dekade, di pengujung Agustus. Istimewa
Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

Penerbit buku independen Elevation Books belum kapok membidani kumpulan tulisan Herry Sutresna aka Ucok Homicide.