Marwan mengatakan, saat ini sudah ada 17 sapi di peternakan sapi itu. Rencananya, akan ada penambahan sapi lagi sebanyak 10 ekor. Di Nusakambangan, kata Marwan, masih banyak tempat untuk ditanami rumput gajah sebagai pakan ternak. “Kami mengundang ahli ternak dari Universitas Jenderal Soedirman, untuk melatih narapidana agar bisa beternak dengan baik,” kata Marwan.
Untuk gelombang pertama, terang Marwan, sebanyak 40 narapidana dan karyawan LP ikut pelatihan budidaya ternak sapi bersama tim dari Universitas Soedirman, Purwokerto itu. Secara terpisah, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Mas Yedi Sumaryadi, membenarkan rencana kerjasama itu. "Kami juga memberikan pengetahuan tentang pakan ternak dari sisa jerami yang diolah." ujar Yedi. Ia mengatakan, peternakan sapi -- baik sapi potong maupun sapi perah -- mempunyai prospek yang cukup cerah.
Narapidana yang diikutkan dalam pelatihan itu telah menjalani setengah masa hukumannya. “Rata-rata sudah delapan tahun atau hampir bebas,” katanya. LP Narkotika Nusakambangan kini dihuni 257 narapidana. Mereka rata-rata dihukum antara lima hingga 20 tahun.
ARIS ANDRIANTO