Perusahaan pengekspor coklat tersebut gagal membayar bunga 11 persen dari surat utang (guaranteed senior secured notes) senilai US$ 238 juta. Surat utang tersebut terbagi menjadi tiga, yakni surat utang US$ 125 juta yang diterbitkan 8 Mei 2006, US$ 25 juta yang terbit 21 Desember 2006, dan US$ 88 juta yang terbit 31 Agustus 2007. Semuanya diterbitkan anak usaha perseroan, Davomas International Finance Company Pte Ltd.
Menurut Supandi, otoritas bursa telah meminta penjelasan lebih lanjut kepada Davomas. Ia meminta semua pihak yang berkepentingan selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Direktur Utama DAVO Berliana Sukarmadidjaja dalam suratnya ke Bursa kemarin menyebutkan, bunga seharusnya dibayar pada 8 Mei lalu, namun perseroan tak dapat melaksanakannya. "Perseroan sedang dalam proses penunjukkan para profesional untuk membantu restrukturisasi keuangan," ujarnya.
BUNGA MANGGIASIH