Ketua Komisi Tetap Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Sandiaga Uno mengatakan, selisih suku bunga Bank Indonesia dengan suku bunga kredit semestinya maksimal 6 persen. “Tapi bunga kredit untuk UKM sekarang 18-19 persen,” kata Sandiaga Uno kepada Tempo, saat dihubungi, Jumat (15/5).
Adapun, Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuannya 0,25 basis point menjadi 7,25 persen pada awal Mei. Menurut Sandiaga, apabila perbankan bersedia menurunkan suku bunga kreditnya, akan membantu pertumbuhan usaha skala kecil dan menengah. Apalagi, saat ini banyak korban pemutusan hubungan kerja akibat dampak krisis ekonomi global, yang beralih ke usaha skala kecil dan menengah.
Sandiaga mengungkapkan, tahun ini pertumbuhan usaha skala kecil dan menengah diproyeksikan mencapai 15-20 persen. Angka ini terbilang kecil bila dibandingkan dengan tahun lalu yang pertumbuhannya bisa mencapai 68 persen. “Pertumbuhan ini bisa bertambah kalau perbankan mau menurunkan suku bunga kreditnya,” kata Sandi.
Dia menambahkan, peminjaman kredit ke perbankan untuk usaha skala kecil dan menengah juga masih sulit. Kebanyakan perbankan mengajukan persyaratan yang terlalu sukar dipenuhi oleh usaha skala kecil dan menengah, misalnya persyaratan untuk jaminan aset.
Sandiaga berpendapat, pemerintah mesti mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong perbankan komersial menyesuaikan suku bunga kredit seiring penurunan BI Rate. Misalnya, kata dia, berupa insentif untuk perbankan yang bisa memberikan kredit kepada usaha skala kecil dan menengah.
NIEKE INDRIETTA