”Jangan sampai dalam merugikan masyarakat Ciangir,” ujar Kepala Desa Ciangir, Suherdi, kepada Tempo, Sabtu (16/5).
Suherdi menyatakan seluruh warga Ciangir setuju jika pabrik pengolahan sampah dibangun di Ciangir. Namun ada syarat yang ditetapkan warga. ”Sampah harus benar-benar diolah sampai habis, tidak ada yang tersisa,”kata dia.
Dengan pengolahan sampah yang sampai habis, kata Suherdi, sampah tidak akan menumpuk sehingga tidak menimbulkan masalah baru.
Karena jika rencana pengolahan sampah diterapkan, sekitar 2.500 ton sampah Jakarta akan diangkut ke Ciangir. Untuk itu, Suherdi menambahkan, sebelum rencana itu direalisasikan, DKI harus menguji coba teknologi pengolahan sampah yang akan diterapkan di Ciangir.
Rencananya, produksi sampah sebesar 2.500 ton per hari digunakan untuk briket bahan bakar dan gas yang dipakai turbin tenaga listrik dengan daya 25 megawatt. Sampah yang ditampung dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Tangerang ini akan diangkut lewat tol Bumi Serpong Damai-Cisauk dan tol Selatan-Tomang.
JONIANSYAH