Menurut Direktur Utama Iqbal Latanro, penurunan suku bunga bisa dilakukan karena biaya dana sudah mulai turun. "Kami harap bisa turun setelah rapat bulan depan," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (25/5).
Dia mengakui, meski beberapa kali Bank Indonesia telah meminta perbankan untuk menurunkan suku bunganya, namun bunga tak bisa diturunkan jika biaya dana masih tinggi. "Nanti malah bank yang bangkrut," ucap dia. Awal bulan ini Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga menjadi 0,25 persen menjadi 7,25 persen.
Secara terpisah, pengamat perbankan Aviliani mengatakan bank BUMN telah menurunkan suku bunga 1-2 persen sejak awal tahun. Dia berpendapat, suku bunga bank sentral masih mungkin diturunkan 25 basis point menjadi tujuh persen pada Juni dan 6,5 persen di akhir tahun.
Tahun ini BTN akan menambah porsi kredit perumahan sekitar 10 persen menjadi 25 persen dari total alokasi Rp 43 triliun. Penambahan ini karena permintaan pasar jauh lebih baik dari ekspektasi terutama di sektor kompleks perumahan (landed houses). "Kami juga ditantang investor untuk memberi kredit lebih banyak, tapi kalau kebanyakan maka biaya dana BTN akan mahal," ungkapnya.
RIEKA RAHADIANA | EKO NOPIANSYAH