TEMPO Interaktif, Jambi: Memasuki musim kemarau saat ini, Pemerintah Jambi telah bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan di daerahnya dengan mengerahkan personel dan peralatan di setiap kawasan yang dianggap rawan terjadi kebakaran.
"Kita sepenuhnya telah mewaspadai, sebagai antisipasi mencegah serta mengatasi kebakaran lahan dan hutan, dengan menyiapkan personel dan peralatan. Bila ada terjadi kebakaran siap untuk diterjunkan," kata Frans Tandipau, Sekretaris Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi, kepada Tempo, Selasa (26/5).
Walau hingga hari ini baru tercatat lima titik panas (hot spot), namun memasuki bulan Mei kawasan Provinsi Jambi sudah tampak memasuki musim kemarau. Tidak itu saja, berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika setempat, suhu udara khususnya di siang hari cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai 34 derajat Celsius.
Kondisi ini sangat rentan akan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Provinsi Jambi sendiri merupakan salah satu daerah di Sumatera yang sering mengalami kejadian kebakaran lahan dan hutan.
"Kita juga berharap kepada warga masyarakat, terutama warga yang ingin membuka lahan perkebunan atau ladang, untuk tidak menggunakan cara membakar," ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI