Dalam suasana gayeng karena sering diselingi bahasa Jawa. Menteri yang masih mempunyai darah ningrat dari Jogyakarta ini menyatakan bahwa Malaysia akan tetap mengedepankan jalur diplomatik. “Saya yakin, bahwa kita bisa menyelesaikan masalah ini lewat jalur perundingan” kata Zahid, “Karenanya, kita tidak akan menggunakan aksi yang agresif. Tindakan provokatif apapun, malah akan memperkeruh situasi.”
Zahid menuturkan bahwa para menteri luar negeri kedua negara sudah sepakat untuk membawa masalah Ambalat ke jalur perundingan. Karenanya sejak isu Ambalat mengemuka pada Februari 2005, telah diadakan 13 kali pertemuan antara utusan Indonesia dan Malaysia, dan pertemuan selanjutnya rencananya akan diadakan di Kuala Lumpur bulan depan.
Ditanya wartawan mengenai sikap Malaysia yang tidak menanggapi gencarnya pemberitaan di media-media Indonesia, Menhan yang biasa touring dengan Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) ini menjawab dengan pengandaian. “Indonesia-Malaysia ibarat suami isteri, tidak etis kalau masalah keluarga didengar anak-anak apalagi didengar tetangga,” jawabnya, “khawatir ada tetangga yang kurang senang dengan keluarga kita, mereka yang akan senang dengan masalah keluarga kita."
“Kalau mau dibuka ke publik, sejak 2007 saja Menhan Malaysia juga telah mengirimkan 13 nota protek diplomatik ke Kementrian Luar Negeri Indonesia, karena tentara Indonesia telah memasuki perairan Malaysia,” ujar Zahidi Hamidi.
Senada dengan Menhan, Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM) Abdul Azis Zaenal yang mendampingi Zahid Hamidi juga menyatakan bahwa seoptimal mungkin tidak akan menggunakan jalur perang. “Kemenangan bagi prajurit, adalah jika bisa menyelesaikan masalah tanpa peperangan,” kata panglima Malaysia berdarah Minang ini.
Sebagai usaha untuk mendinginkan suasana, Abdul Azis Zaenal direncanakan akan mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan panglima TNI pada 9 Juni 2009 mendatang. Diakhir pernyataannya, Zahidi mengusulkan solusi alternatif jangka pendek agar kedua Negara tidak mendekati daerah konflik. “Dalam menunggu penetapan batas Negara yang sedang dibahas oleh juru runding kedua negara, saya usulkan baik tentara Indonesia maupun tentara Malaysia tidak mendekati wilayah konflik tersebut”.
SAFWAN AHMAD