Minyak mentah untuk antaran Juli berada di US$ 70,34 per barel, turun US$ 0,28 di perdagangan elektronik New York Merchantile Exchange pada pukul 07.27 waktu Singapura. Kemarin, harga minyak melorot US$ 1,42 atau 2 persen ke US$ 70,62 per barel. Minyak sempat menyentuh level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir di US$ 73,23 per barel pada 11 Juni lalu.
Bursa saham dunia mengalami koreksi lantaran memudarnya optimisme bahwa ekonomi global akan segera pulih. Kekhawatiran resesi global kembali mencuat sehingga membuat harga komoditas energi tersungkur.
“Minyak kembali mengalami tekanan hari ini seiring turunnya harga saham dan menguatnya dolar AS,” ujar Mike Sander penasehat investasi dari Sander Capital di Seattle, AS. “Jika bursa saham kembali jatuh, dan dolar kembali rally (naik beruntun) hingga ke US$ 1,35 euro, minyak akan turun hingga ke US$ 60 per barel,” ujarnya.
Indeks Dow Jones awal pekan ini kembali turun 187,13 poin atau 2,13 persen menjadi 8.612,13, indeks teknologi Nasdaq ambruk 42,42 poin atau 2,28 persen ke 1.816,38, dan indeks S&P 500 menukik 22,49 titik atau 2,38 persen menjadi 923,72.
BLOOMBERG | VIVA B. KUSNANDAR