Ekonomi global tahun ini diprediksi turun 2,9 persen, lebih dalam dari perkiraan sebelumnya 1,7 persen Maret lalu. Hal ini membuat harga minyak kembali terpukul, dan dolar Amerika Serikat terapresiasi terhadap mata uang utama dunia, sehingga memangkas permintaan minyak sebagai antisipasi meningkatnya laju inflasi.
Harga minyak mentah untuk antaran Juli jatuh US$ 2,62 per barel atau 3,8 persen menjadi US$ 66,93 per barel, merupakan harga terendahnya sejak 3 Juni lalu. Dan untuk antaran pada Agustus juga turun menjadi US$ 67,5 per barel.
“Harga emas hitam jatuh setelah dolar menguat, harga bensin turun, serta Bank Dunia yang kembali memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global,” ujar Nimit Khamar, analis dari Sucden Financial Research, perusahaan konsultan komoditas energi yang bermarkas di Inggris.
MARKETWATCH | VIVA B. KUSNANDAR