TEMPO Interaktif, Bandung - Dua ekor bayi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) lahir di Kebun Binatang Bandung. Keduanya kini tengah menjalani masa kritis di kotak inkubator. "Induknya menolak menyusui setelah tiga hari melahirkan," kata drh. Fathul Bari di ruangannya, Sabtu (27/6).
Gaston dan Jupe, nama dua bayi kucing besar itu, lahir dari pasangan Okta, jantan berusia 10 tahun, dan Oksi, induk berumur 9 tahun, pada pukul 04.00 WIB dan 04.45 WIB, Jumat (19/6) pekan lalu. Proses kelahiran setelah induknya mengandung 3,5 bulan di kandang itu berjalan normal. Bobot masing-masing 0,5 kilogram.
Menurut Fathul, penolakan induk harimau untuk menyusui bayinya itu biasa terjadi. Tapi dalam kasus ini, tim dokter hewan kebun binatang belum mengetahui jelas penyebabnya. Bagi induknya, kata dia, persalinan itu adalah yang pertama. Untuk menyambung pemberian air susu yang terputus dari induknya, tim dokter memberikan susu kaleng khusus hewan dan cairan infus. "Doakan saja bisa berumur panjang," katanya.
Kelahiran bayi harimau sumatera ini sangat istimewa bagi Kebun Binatang Bandung karena menambah jumlah populasi hewan langka di Indonesia. Perawatan Gaston dan Jupe akan dilakukan hingga keduanya berusia 5-6 bulan. Agar tidak stres dan tertular penyakit dari manusia, tim dokter melindungi keduanya dari pengunjung umum di suatu ruangan. Pemberian vaksin untuk menangkal serangan berbagai virus, ujar Fathul, baru bisa dilakukan pada usia dua bulan.
Kini, total jumlah harimau sumatera di sana sebanyak 12 ekor, terdiri dari 9 jantan dan 3 betina. Kelahiran bayi harimau sumatera itu selanjutnya akan dilaporkan ke petugas pencatat silsilah satwa.
ANWAR SISWADI