Di New York Mercantile Exchange (NYMEX) harga untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,13 atau 1,6 persen menjadi US$ 72,62. Paginya, di Singapura, jenis yang sama seharga US$ 72,61. Hari sebelumnya, harga kontrak naik US$ 2,33 atau 3,4 persen menjadi US$ 71,49 per barel.
Ekonom mineral dan energi National australia Bank Ltd, Ben Westmore, berpendapat saat ini pasar mulai mengalihkan perhatiannya pada sisi suplai dengan asumsi mulai membaiknya permintaan. "Harga minyak akan selalu terhubung dengan fundamental, tapi belakangan ini, masih ada korelasi yang kuat dengan pergerakan dollar," kata dia seperti dilansir Bloomberg, Selasa (30/6) waktu setempat.
Nilai tukar dollar Amerika Serikat melemah sekitar 0,3 persen terhadap mata uang kuat dunia yang menunjukkan optimisme perbaikan ekonomi dunia. Di sisi lain, militas Nigeria menutup ladang yang dioperasikan Royal Dutch Shell Plc yang mengganggu pasokan dari negara produsen minyak terbesar di Afrika itu.
RIEKA RAHADIANA