Dana Moneter merendahkan prediksi perekonomian global, yang selanjutnya menegaskan bagi investor bahwa harapan agar pemulihan ekonomi yang kokoh kemungkinan sedikit prematur.
Adapun harga minyak jatuh selama enam hari beruntun sebanyak US$ 2,22 ke US$ 60,71 per barel di New York Mercantile Exchange. Investor menginterpretasikan kejatuhan harga minyak sebagai isyarat melemahnya perekonomian saat aktifitas produksi dan industri masih terpuruk.
Pada perdagangan tengah hari, Rabu (8/7) waktu setempat, indeks idnustri Dow Jones anjlok 19 poin ke 8.144, setelah sebelumnya naik 56 titik. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 4 poin ke 876, dan indeks komposit Nasdaq terjungkal 7 titik ke 1.738.
AP | BOBBY CHANDRA