"Ini target moderat dan setara dengan 25 ribu unit rumah susun," kata Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat Zulfi Syarif Koto melalui telepon kepada Tempo, Selasa lalu.
Target itu merupakan revisi atas rencana sebelumnya sebanyak 100 tower atau 40 ribu unit rumah susun. Revisi target terpaksa dilakukan akibat terpaan krisis keuangan global sejak awal tahun lalu.
Meski begitu, hingga akhir Juni lalu, Kementerian Negara Perumahan Rakyat telah menerima pernyataan minat dari para pengembang untuk membangun 656 tower di seluruh Indonesia. Sekitar 60 persen tower di Jakarta, 30 persen tersebar di Pulau Jawa, dan sisanya di kepulauan lain.
Selanjutnya, para pengembang yang berminat tersebut tinggal menunggu surat dukungan dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Surat dukungan itu akan dipakai untuk memperoleh izin pembangunan dari pemerintah daerah setempat.
Menurut Zulfi, sekitar 120 tower telah memasuki proses permohonan perizinan. Sedangkan 74 tower sudah mencapai tahapan ground breaking. "Dan 21 dari 74 tower itu sudah topping off," kata dia.
Bahkan, ia melanjutkan, sekitar belasan dari tower yang melakukan topping off tersebut telah masuk pasar. Sehingga selanjutnya tinggal menyiapkan proses kredit pemilikan rumah dari perbankan.
WAHYUDIN FAHMI