TEMPO Interaktif, Bogor - Ratusan warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir blokir jalan raya Cibumbulang, Selasa (21/7). Pemblokiran iitu dilakukan warga karena sampah tersebut mencemari lingkungan
Salah seorang warga setempat, Jhoni (30), mengatakan, pihaknya melakukan pemblokiran jalan menuju tempat pembuangan akhir Galuga. Karena, kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk menampung sampah dari dari Kota Bogor yang perharinya mencapai ribuan kubik.
Pencemaran yang diakibatkan sampah di lingkungan warga tersebut membuat warga menderita gatal-gatal dan batuk-batuk. ”Oleh katrena itu, kami meminta kepada pengelola TPA Galuga inu agar lahan kami dibebaskan seperti yang sudah dilakukan terhadap lahan-lahan di Kampung Lalamping 1, oleh Pemkot Bogor yang bekerjasama dengan Pemkab Bogor.” paparnya.
Kata dia, warga meminta lahannya dibebaskan karena warga ingin pindah dan tinggal di daerah lain. ”Kalau kami tinggal disini, akan sangat membahayakan kami. Warga di sini sering terkena penyakit gatal, lingkungannya sudah tidak sehat," kata Jhon.
Akibat pemblokiran tersebut, sedikitnya sudah 10 truk diminta untuk kembali membawa sampah-sampah tersebut ke Kota Bogor. Sementara itu dampak lain dari aksi warga Galuga, membuat jalan raya Cibungbulang yang menghubungkan Kabupaten, tepatnya wilayah Bogor Barat dengan Kota Bogor, macet total. Hingga Selasa siang, pemblokiran masih berlangsung. Supaya tuntutannya dipenuhi, saat ini warga membuat posko untuk menghalau truk-truk sampah.
DIKI SUDRAJAT