TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Perindustrian tetap yakin target pertumbuhan industri tidak terganggu oleh ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pekan lalu. Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan kinerja sektor manufaktur lebih dipengaruhi oleh dampak resesi global daripada aksi terorisme. "Tidak ada pengaruhnya," kata Fahmi di kantornya, Selasa (21/7).
Ia menegaskan, belum ada investor yang menyatakan mundur dari komitmennya. Bahkan, lanjutnya, ada investor dari Cina yang menyatakan tertarik investasi di sektor otomotif. Menurut Fahmi, sektor unggulan industri antara lain industri otomotif, agrobisnis, dan teknologi informasi.
Adapun, target pertumbuhan industri tahun ini 2,5 persen. Namun, tahun depan Departemen Perindustrian mentargetkan pertumbuhan industri bisa mencapai 4,9 persen.
NIEKE INDRIETTA