TEMPO Interaktif, Jakarta - Mentalitas dan kinerja birokrat dinilai menghambat kemajuan Indonesia. Pemimpin nasional yang berasal dari kalangan birokrat umumnya tak mampu melakukan terobosan untuk mempercepat pembangunan.
"Ada perbedaan cara kerja birokrat dan pengusaha yang menjadi birokrat. Bagi birokrat, proses dan aturan penting, tidak penting hasilnya. Sedangkan, bagi pengusaha hasil itu penting," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berpidato dalam perayaan ulang tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta Convention Center, Jumat (14/8) malam.
Kalla berpendapat pengusaha mendorong kemajuan ekonomi suatu negara. Wirausahawan berkontribusi pada pendapatan negara dan membuka lapangan kerja. "Negara bisa maju kalau banyak pengusaha. Saya berharap HIPMI bisa menjadi pelopor bagi pengusaha muda," katanya.
Menurut dia, jiwa wirausaha harus diterapkan bila pengusaha masuk ke kalangan birokrasi. Untuk memajukan Indonesia, target pembangunan harus ditentukan. Namun, pengusaha tidak boleh melanggar prosedur. Aturan yang bertumpuk dan membuat lama proses pembangunan harus diperbaiki. "Seperti ada kayu di jalan depan, jangan diinjak tapi diangkat dan dipindahkan. Baru bisa jalan mobil. Yang tidak bisa diubah hanya Al Quran, hadist, injil," ujarnya.
Kalla mengatakan dirinya selalu membuat target proyek pembangunan. Misalnya, proyek perumahan 1000 tower, pembangkit listrik 10 ribu Megawatt, serta jalan tol transJawa 1000 kilometer. "Semua ada targetnya. Meskipun tidak semuanya terpenuhi," katanya.
Ketua HIPMI, Erwin Aksa, mengatakan organisasi pengusaha perlu menyiapkan kadernya sebagai pemimpin nasional masa depan. Pemilu 2014, ujar dia, merupakan waktunya regenerasi pemimpin. "Tongkat estafet kepemimpinan nasional akan beralih ke generasi kami. HIPMI perlu siapkan kader terbaik," ujarnya.
Salah satu pengusaha yang maju dalam pemilu 2009 adalah Jusuf Kalla. Erwin menilai Kalla merupakan motivator bagi pengusaha muda untuk maju sebagai pemimpin nasional. "Ini merupakan motivasi bagi kita semua bahwa tidak ada yang tidak bisa. Semua punya peluang, semua punya kesempatan. Pada 2014, anggota HIPMI, senior HIPMI harus berhasil," katanya.
KURNIASIH BUDI