TEMPO Interaktif, Jakarta - Istilah kecil jadi kawan besar jadi lawan ternyata tidak berlaku terbatas untuk api, air juga ternyata bisa dikaitkan dengan pepatah itu karena banjir bisa merugikan banyak orang.
Ilmuwan Jepang di Universitas Nagoya dilaporkan berhasil mengembangkan varietas padi yang bisa tahan terhadap kondisi itu, yaitu padi yang diklaim bisa tumbuh 25 senti per hari.
Mungkin kemunculan "padi tahan air" itu bagi sebagian penduduk Asia tidak terlalu tepat saat ini karena kawasan itu terancam kekeringan akibat prediksi el nino yang lebih intensif. Atau bagi warga dunia yang lain karena ancaman pemanasan global yang diperkirakan mencapai puncaknya tiga tahun lagi, mengancam persediaan air.
Namun upaya itu tetap memiliki manfaat bila suatu saat banjir datang, karena menurut penelitian 40 persen lahan pertanian di Asia dan Afrika adalah sasaran banjir saat musim hujan tiba.
Jurnal Nature melaporkan ilmuwan di Universitas itu berhasil menyilangkan gen padi yang memiliki sifat pertumbuhan batang yang cepat dengan gen padi yang memiliki sifat jumlah bulir yang banyak.
Lalu ilmuwan mana yang kira-kira akan tergerak mengembangkan padi untuk lahan kering namun tetap memiliki sifat bulir yang banyak?
BBC | RONALD