”Ini untuk mempersiapkan, mendukung perkembangan Bank Mandiri ke depan,” kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Agus Martowardoyo di Departemen Keuangan, Selasa (25/8).
Ia belum bisa menjelaskan detail porsi rupiah dan dolar Amerika Serikat yang akan dalam penerbitan obligasi ini. Begitu pula dengan tenor yang akan ditawarkan. ”Kami akan mencari respons pasar apakah siap untuk dolar atau siap untuk rupiah,” ujarnya. Namun dari hasil kajian sementara, kata Agus, sub debt dalam bentuk rupiah yang dinilai paling memungkinkan diterbitkan dalam waktu dekat.
Tujuh penilai keuangan yang saat ini diseleksi juga belum bisa diumumkan. Yang jelas, Mandiri akan memilih salah satunya untuk bekerja sama dengan anak usahanya, PT Mandiri Securitas.
Menurut Agus, penerbitan sub debt diperlukan untuk kesiapan perseroan menunjang pertumbuhan aset dan modal yang memadai. Selain itu, manajemen juga merasa perlu untuk menjaga ketahanan profil kemampuan keuangan perseroan. ”Kalau kami menumbuhkan bisnis dan memperbaiki pendanaan jangka panjang, kami bisa mengimbangi,” katanya.
AGOENG WIJAYA