TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan penyewaan mobil di wilayah Jakarta mulai diserbu pemudik. "Sudah ter-booking 30 persen," kata Hilda Rahmayanti, pengelola Trias Rental Cars di Jakarta Selatan.
Peningkatan pemesanan penyewaan mobil akan terus meningkat pada pekan ini sampai pekan depan. "Biasanya seminggu sebelum Lebaran sudah sold out," katanya. Selain gengsi, kenyamanan menjadi faktor utama para pemudik memilih menggunakan kendaraan sewaan.
Menyewa mobil merupakan pilihan sejumlah warga ketimbang mudik dengan bus dan kereta api. Menurut Zainudin, ia memilih rental mobil karena lebih cepat dan tidak repot. "Dari segi biaya juga nggak beda jauh," katanya. "Lebih mahal sedikit," kata Woko, yang berencana pulang ke Solo, Jawa Tengah, dua hari menjelang Lebaran. Ia enggan memesan tiket kereta api yang selalu habis terjual. Ia juga ogah naik bus. "Terlalu ribet berdesak-desakan di terminal."
Hilda mengatakan perusahaan menyediakan paket sewa minimal selama tujuh hari. Kendaraan yang disewakan di antaranya tipe Xenia, Avanza, dan Inova berjumlah masing-masing 20 unit. Tarifnya beragam, mulai Rp 3,5 juta sampai Rp 5,5 juta per pekan. "Pakai sopir nambah Rp 160 ribu per hari," katanya. Syaratnya hanya menyerahkan kartu tanda penduduk, kartu keluarga, serta bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan.
Kondisi serupa terlihat di penyewaan mobil Jaya Rent, Jakarta Timur. Menurut petugas penyewaan mobil, Indra Wijaya, pemesan untuk mudik Lebaran sudah laku sebanyak 30 persen.
Baca Juga:
Jaya Rental juga menerapkan sistem penyewaan paket Lebaran selama delapan sampai sepuluh hari. Harga sewa berkisar Rp 350 ribu sampai Rp 550 ribu per hari. "Sudah termasuk sopir," ujarnya.
Tidak berbeda dengan penyewaan mobil di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut Desi, salah seorang pegawai Rent Car Kelapa Gading, sejak awal puasa pemudik sudah banyak yang menyewa paket kendaraan Lebaran. "Sampai sekarang sudah beberapa yang memesan," kata dia.
Andi Sulardi, pemilik rental mobil Cililitan Utama Jaya di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, mengatakan pada musim Lebaran, 25 mobil miliknya habis disewa. Jumlah itu meningkat dari rata-rata 15 mobil pada hari biasa dan 20 mobil pada waktu liburan atau akhir pekan panjang.
Masalah yang biasa ditemui seusai penyewaan mobil pada musim Lebaran adalah mobil penyok akibat bersenggolan. "Mungkin karena lalu lintas padat," kata Andi. Jika mobil dikembalikan dalam keadaan rusak, penyewa harus menanggung. "Semua risiko ditanggung penyewa," ujar Andi.
Biasanya jenis minibus jadi pilihan favorit. "Minibus paling laris karena bisa mengangkut banyak," kata Samuel, pemilik rental di Kemayoran, Jakarta Pusat. Jenis ini bisa mengangkut sampai 10 penumpang. "Dari tanggal 17, 18, dan 19 sudah penuh," ujarnya. Omzet sewanya pun bisa meningkat hingga enam kali lipat dari hari biasa.
Data Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia memperkirakan 5.000 perusahaan kendaraan di Indonesia mengoperasikan lebih dari 500 ribu unit mobil. Investasi di industri jasa persewaan kendaraan nasional diperkirakan mencapai lebih dari Rp 75 miliar dengan perputaran usaha tahunan lebih dari Rp 20 triliun.
RUDY PRASETYO | REZA MAULANA | SOFIAN | MUSTAFA SILALAHI