Harga minyak untuk kontrak pengiriman Oktober naik US$ 25 sen ke US$ 68,21 per barel di pasar Singapura siang ini, sebelum pembukaan perdagangan New York Mercantile Exchange.
Kamis waktu setempat, untuk kontrak yang sama, harga itu turun US$ 9 sen ke US$ 67,96 per barel. Sedangkan minyak Brent di London naik US$ 21 sen ke US$ 67,33 per barel.
Minyak mentah diperdagangkan mendekati US$ 68 per barel selama tiga hari terakhir, setelah investor melihat tanda-tanda terjadinya penguatan perekonomian Amerika Serikat.
Departemen Tenaga Kerja menurut rencana akan mengumumkan data tenaga kerja hari ini waktu setempat. Tingkat pengangguran menjadi salah satu indikator penting yang dilihat investor. Para ekonom memprediksi tingkat orang yang tidak memiliki pekerjaan naik menjadi 9,5 persen dari 9,4 persen. Namun, orang yang dipecat dari pekerjaan diperkirakan akan melambat menjadi 225 ribu dari 247 ribu orang.
“Jika data tenaga kerja bagus, harga minyak bisa naik lagi lebih dari US$ 70 per barel,” kata Gerard Rigby, analis energi Fuel First Consulting di Sydney.
BLOOMBERG | GRACE S GANDHI