TEMPO Interaktif, Jakarta - Transaksi non-tunai yang dilakukan masyarakat turun tahun ini. Bank sentral memperkirakan sebabnya ialah kondisi perekonomian yang juga sedang menurun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia S. Budi Rochadi mengatakan, hingga 3 September rata-rata transaksi harian non-tunai baik real time gross setlement (RTGS) maupun kliring mencapai angka 389.009 tansaksi dengan nilai Rp 186,9 triliun.
"Sedangkan tahun lalu ada 389.484 transaksi dengan nilai Rp 186,9 triliun," ujar Budi dalam jumpa pers di kantornya. Berarti, rata-rata transaksi harian sebesar 475 transaksi dengan nominal sebesar Rp 5,1 triliun.
Penurunan transaksi non-tunai itu perinciannya, khusus untuk real time gross settlement, rata-rata volume transaksi naik sebesar 2.123 transaksi menjadi 44.887 transaksi. Tapi nilainya merosot sebesar Rp 4,75 triliun menjadi Rp 175,37 triliun.
Sedangkan untuk transaksi kliring, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 2.598 transaksi menjadi 344.122 transaksi. Nilai transaksinya juga melorot sebesar Rp 338 miliar menjadi Rp 6,47 triliun.
Budi melanjutkan, penurunan transaksi kliring terkait bergesernya pilihan cara transaksi masyarakat. Kini, makin banyak orang yang menggunakan alat pembayaran kartu seperti anjungan tunai mandiri, kartu kredit, atau perbankan internet untuk transaksi bernilai kecil.
BUNGA MANGGIASIH