Bahkan dua orang warga di antaranya nyaris pingsan karena terjepit ketika aksi saling dorong iberlangsung. Pihak Bank Indonesia awalnya mengatur warga yang mengantre dengan jumlah sepuluh orang. Namun hal itu malah membuat warga berdesak-desakan berebut masuk.
Penukaran uang baru itu sendiri dibuka pukul 08.00 waktu setempat. Namun warga dari berbagai wilayah di Gorontalo sudah berada di bank sejak pukul 06.00 pagi. Hal itu dilakukan warga karena pihak bank hanya memberikan layanan penukaran uang satu kali di Ramadan.
“ Saya dari jam 6 ada di sini karena khawatir tidak mendapatkan penukaran uang di Bank,” kata Hasna, salah seorang ibu, dari Kabupaten Gorontalo.
Aksi saling dorong antara warga dengan petugas pengamanan ini berlangsung selama dua jam lebih dan baru berhenti usai pegawai Bank mengumumkan penukaran uang juga akan dibuka oleh bank lainnya yang ada di daerah itu pada 14 September nanti.
Sementara itu, ratusan warga yang lainnya ikut mengantre di Bank Indonesia ini terpaksa harus gigit jari karena tidak mendapatkan kupon antrean. Mereka hanya bisa melihat di balik pagar bank. Akibatnya Jalan Panjaitan yang berada di kawasan Bank Indonesia menjadi macet.
Beny Siswanto, Kepala Bank Indonesia Cabang Gorontalo, saat dikonfirmasi menjelaskan Bank Indonesia cabang Gorontalo memang hanya membuka layanan penukaran uang satu kali karena belum memiliki kas uang sendiri.
” Kami masih menggunakan uang kas Bank Indonesia dari Manado. Itupun hanya Rp 1 miliar,” kata Beny Siswanto.
CHRISTOPEL PAINO