TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas asal Prancis Total Energy & Petrolium memperkirakan dunia akan kekurangan pasokan minyak pada 2015 akibat minimnya investasi pasca krisis ekonomi.
CEO Group Total Christophe de Margerie mengatakan, krisis membuat perusahaan minyak memangkas dana investasi untuk pengeboran tambang baru. "Terlalu sedikit yang dikeluarkan untuk tambang baru karena krisis," ujarnya kepada BBC, Senin (21/9).
Perusahaan minyak raksasa di beberapa negara dunia mulai mengurangi produksi minyak menyusul minimnya permintaan di tengah krisis ekonomi global. Langkah ini juga dilakukan untuk menjaga harga minyak. "Kami tidak bisa menyalahkan mereka yang minim melakukan investasi," lanjutnya.
Banyak negara turut terimbas krisis sehingga sulit meneruskan investasi jangka panjang guna persiapan saat permintaan dan kondisi ekonomi pulih. Padahal langkah investasi yang dilakukan saat ini merupakan bekal produksi gas bumi dan minyak mentah pada 2010 hingga 2015. Karena itu, lanjut Margerie, dunia akan menghadapi kurangnya pasokan minyak dalam menghadapi tingginya permintaan.
Apabila investasi tidak dilakukan sekarang, kata Margerie, berpotensi mendatangkan masalah di masa mendatang. "Kalau dua atau tiga tahun lagi sudah terlalu terlambat," ujarnya. Harga minyak dunia juga diperkirakan melonjak lebih tinggi dari US$ 100 per barel dari harga saat ini sekitar US$ 70. "Sumber minyak itu sudah tersedia, tapi jika kita tidak menginvestasikan dana maka tidak akan ada di pasar," tambahnya.
Margerie meminta pemimpin negara dunia dilibatkan untuk mencegah terjadinya kekurangan pasokan minyak di masa mendatang. "Tugas kita adalah mendesak mereka yang bertanggung jawab atas negara untuk memikirkan jalan keluar atas kekhawatiran ini," ujarnya.
BBC / VENNIE MELYANI