Sedangkan harga terendah terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara senilai Rp 1.900 per kilogram, yang berasal dari gabah kualitas yang sama.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, dilihat dari rata-rata harganya, gabah kualitas gabah kering giling (GKG) baik di tingkat petani maupun penggilingan masing-masing naik 1,10 persen menjadi Rp 2.986 per kilogram dan 0,66 persen menjadi Rp 3.042 per kilogram dibandingkan bulan lalu.
Sedangkan gabah kualitas GKP naik 2,78 persen menjadi Rp 2.730 per kilogram di tingkat petani dan 3,04 persen menjadi Rp 2.794 per kilogram di tingkat penggilingan. Begitu pula, gabah kualitas rendah di tingkat petani naik 4,64 persen menjadi Rp 2.501 per kilogram.
Rusman menambahkan, berdasarkan hasil observasi terhadap 791 transaksi harga gabah di 15 provinsi, komposisi jumlah observasi didominasi oleh GKP sebesar 74,72 persen. Disusul oleh gabah kualitas rendah sebesar 18,33 persen dan GKG sebesar 6,95 persen.
“Selama tiga bulan terakhir, persentase observasi harga gabah di bawah HPP di tingkat penggilingan cenderung turun,” kata Rusman di Jakarta hari ini.
Dibandingkan bulan lalu, dia menambahkan, terjadi penurunan dari 7,72 persen menjadi 6,04 persen. Sebaliknya, observasi harga gabah kualitas rendah meningkat dari 14,93 persen menjadi 18,33 persen.
GRACE S GANDHI | AGOENG WIDJAYA