TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara memastikan bahwa dalam sepekan ke depan, listrik Jakarta masih akan mengalami pemadaman secara bergiliran.
"Kami belum bisa memastikan kapan perbaikan bisa dilakukan. Sampai seminggu masih harus bergiliran," kata General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Purnomo Willy melalui sambungan telepon (2/10).
Pada Minggu 27 September lalu, trafo 500 kilovolt ampere di gardu induk Kembangan terbakar dan menyebabkan sebagian wilayah Jakarta Barat padam. Dua hari kemudian, Selasa 29 September, trafi gardu induk Cawang juga menyusul. Akibatnya pasokan listrik Jakarta kehilangan daya 1.000 kilovolt ampere atau 800 megawatt. PLN terpaksa memberlakukan sistem pemadaman bergiliran.
Menurut Purnomo, PLN belum bisa melakukan perbaikan terhadap trafo tersebut. Pasalnya, lokasi kejadian masih diberi garis polisi. "Kami belum diberikan ijin untuk masuk ke daerah itu. Masih diteliti oleh forensik polisi," ujarnya.
PLN, lanjut Purnomo, hanya bisa melakukan persiapan-persiapan pergantian trafo yang rusak. "Kami siapkan yang dari Surabaya," ujarnya.
Purnomo mengakui pendapat beberapa ahli yang mengatakan mustahil trafo bisa meledak dan terbakar karena memiliki pengaman (ciscuit breaker) yang dapat mencegahnya. "Memang benar," ujarnya.
Ia menduga, yang menyebabkan dan memicu kebakaran adalah adanya kegagalan isolasi dalam penyambung antara trafo dengan alat pemutus. "Itu seperti diselubungi gas dalam tabung sebagai isolasinya," kata dia. PLN, lanjut Purnomo, belum menghitung jumlah kerugian akibat dua kejadian itu.
TITO SIANIPAR