"Motif harus dipatenkan, mumpung ada momen bagus," kata Mohdar Abdullah, pengrajin batik tulis Pamekasan, Minggu (3/10).
Mohdar mengaku belum pernah mengupayakan pengajuan hak paten motif batik tulis Madura, selain tidak mengerti tata caranya, mestinya pengajuan itu dilakukan pemerintah daerah karena akan menjadi kebanggan daerah.
"Penjiplakan motif masih sangat terbuka," kata dia.
Meski sudah 12 tahun menekuni usaha batik, Mohdar mengaku sulit membedakan antara motif batik Pekalongan, Solo, dan Madura. "Yang pasti motif batik Madura didominasi warna merah," terang dia.
Sementara itu, Harsono Muslim, penjual batik Pamekasan, mengaku sejak pengukuhan batik omzet penjualan batik mengalami peningkatan. "Biasa Rp 300 ribu, kemarin sampai Rp 700 ribu," kata dia.
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, terutama wisatawan asing, Harsono akan memasang pengumuman bahwa UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
MUSTHOFA BISRI