Menurut Manajer Area Pengatur Distribusi Jakarta Tangerang Muhamad Ikhsan, untuk membeli daya sebesar 50 Mega watt dari Cikarang Listrindo, perusahaan yang memiliki pembangkit listrik mandiri untuk menerangi sebuah kawasan terpadu di Cikarang, Jawa Barat. Walaupun tidak sepenuhnya menambal kekurangan daya akibat jebolnya trafo Cawang yang berkekuatan 400 Mega watt, tambahan daya ini bisa mengurangi lama waktu pemadaman. Terutama di Jakarta Timur, Utara, juga Mampang, Pasar Minggu dan Kuningan. “Sekarang di wilayah itu tidak ada lagi pemadaman malam hari,” kata Ikhsan kepada Tempo, Rabu (7/10)pagi.
Untuk mengurangi dampak tidak beroperasinya Substation Kembangan, yang terbakar 27 September lalu, PLN memasok listrik dari Pembangkit Listrik Muara Karang. Rencana peningkatan daya dari 120 Mw ke 240 Mw di Muara Karang dipercepat dari jadwal awal November mendatang. “Sekarang masih uji coba,” kata Ikhsan. Saat uji coba berlangsung beberapa hari belakangan, dia melanjutkan, terjadi pengurangan defisit daya di Jakarta Barat, Selatan, dan Tangerang.
Mulai pekan depan, PLN juga membuka pintu aliran di Substation Balaraja, Tangerang, untuk memasok setrum di wilayah Jakarta Barat, Selatan dan Tangerang. Substation itu memiliki trafo atau mesin penurun tegangan dari 500 kilo volt ke 150 kilo volt dengan kapasitas sama dengan Substation Kembangan dan Cawang, 400 mega watt. Asalnya dari berbagai pembangkit listrik, seperti Surlalaya. “Kalau sudah beroperasi kami harapkan pemadaman bisa nol,” ujar Ikhsan. Kalau pun ada byar-pet, dia melanjutkan, jumlahnya sangat kecil dan bukan di wilayah perumahan.
Pemadaman masih berlangsung di sejumlah tempat di Jakarta dan Tangerang hingga Jumat (9/10). “Sabtu-Minggu tidak akan ada pemadaman karena pemakaian daya lebih sedikit (ketimbang hari kerja),” kata Ikhsan.
REZA MAULANA