"Ini kekalahan ketiga JK. Kalah di piemilu legislatif, kedua di pilpres, sekarang dia mempengaruhi Munas untuk memilih Surya Paloh dan kalah," kata Mubarok saat berbincang dengan Tempo di rumahnya, Kamis (8/10).
Mubarok menilai semestinya Kalla tak menjadi partisan dalam Musyawarah Nasional tersebut yang akhirnya justru berdampak tak baik bagi dirinya. "Mestinya kalah itu hanya dua kali," kata Mubarok. Mestinya, lanjut dia, Kalla juga netral. "Jangan memberi arahan begini-begini.”
Saat pembukaan Musyawarah Nasional Partai Golkar, Jusuf Kalla mengatakan, “Golkar tidak terbiasa di luar kekuasaan, tapi lebih tidak terbiasa meminta kekuasaan.” Pernyataan tersebut dianggap selaras dengan misi Paloh yang cenderung akan membawa Golkar menjadi oposisi.
Menurut Mubarok, pernyataan Kalla tersebut tidak tepat karena disampaikan oleh seorang yang masih menjabat sebagai wakil presiden. Hal itu, secara psikologis dinilainya justru menyulitkan Surya Paloh. Dan akhirnya, kata Mubarok, peserta Musyawarah Nasional justru lebih suka memilih Ical.
Dengan terpilihnya Ical, menurut Mubarok, Partai Golkar tidak akan menjadi oposisi. "Karakter Ical tidak oposisi, dia tidak akan berperilaku oposisi," kata dia. Apapun yang terjadi, menurut Mubarok, Ical akan tetap berkomunikasi secara baik dengan pemerintah.
GUNANTO E S