Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih dari Pengukur Waktu

image-gnews
Dok. Swatch CreArt
Dok. Swatch CreArt
Iklan

TEMPO Interaktif, Banyak yang yakin bahwa waktu adalah uang. Sedikit waktu terbuang, maka melayanglah uang dalam genggaman. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, kehadiran serta manfaat jam tidak dipandang semata sebagai pengukur waktu.

Irwan D. Mussry, Presiden dan CEO Time International menuturkan bahwa jam tangan bisa digunakan sebagai gaya hidup. "Jam bukan sekadar pengukur waktu. Di kalangan kaum urban, jam adalah barang penting bagian gaya hidup dan investasi," tuturnya beberapa waktu lalu pada sebuah acara di sebuah pusat belanja mewah di Jakarta.

Menurut dia, meski perputaran atau tren jam tangan tak secepat dunia mode, tidak menyurutkan semangat pencintanya memburu jam-jam indah dan berkelas yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuannya. Tren jam tangan saat ini masih sama dengan tren tahun lalu: jam-jam berukuran besar dengan diameter mulai 40, 44, 48, hingga 52 milimeter. "Biasanya, bagi kalangan eksklusif, trennya adalah jam tangan yang terbuat dari rose gold," ujar Irwan.

Dia menyarankan, buat kebutuhan koleksi, lebih baik mencari sesuatu yang rare atau langka, misalnya memburu special edition yang dikeluarkan merek tertentu dalam jumlah terbatas.

Selain sebagai penanda waktu, jam tangan bisa dijadikan investasi dan koleksi. Bahkan, bagi artis Nirina Zubir, benda yang satu ini pun menjadi pernik penting dalam menandai ciri dan meng-update penampilan seseorang. "Kedinamisan mesin waktu benda ini terkadang menyelipkan inspirasi dan menjadi ciri yang identik dengan si pemakainya," kata pemeran Mae dalam film Get Married 2, yang kini sedang diputar di bioskop Tanah Air, ini.

Nirina menjelaskan, kalangan pekerja kreatif dan dunia hiburan biasanya mengenakan jam quartz watch atau jenis jam tangan yang memakai mekanisme sederhana dengan kemampuan memberikan penunjukan waktu yang sangat akurat. "Jam jenis ini biasanya seperti merek Swatch, yang sangat modis dengan aneka tali, warna, dan desain menarik. Pokoknya sangat 'fun watch'," ucapnya pekan lalu.

Memang beberapa waktu lalu peluncuran koleksi Swatch 2009, yang terdiri atas Jungle Hearts, Cuddle Crafts, Edge of Adventure, Master Class, dan Streetpainters, cukup menyita perhatian. Keunggulan koleksinya, yang terdiri atas warna-warna segar dan beragam bahan baku, menjadi sihir yang memikat masyarakat Ibu Kota.

Menurut Ronny Susandy, dari Mitra Adi Perkasa, pengelola label Swatch di Indonesia, tulisan merek pada jam tangannya merupakan singkatan dari Switzerland Watch, yang dibangun dan diciptakan oleh Nicholas G. Hayek pada 1983. Jam tangan ini menganut filosofi bisnis yang memposisikan diri sebagai merek revolusioner, dan telah menjadi sebuah simbol kegembiraan, keceriaan, serta kenikmatan hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semua produknya hanya dibuat secara khusus dari negeri asalnya, Swiss. Dalam kurun waktu panjang, Swatch sudah memproduksi lebih dari 333 juta jam tangan. Selama beberapa tahun belakangan jajaran koleksinya berkembang dramatis, dari jam tangan berbahan plastik, model-model supertipis, sampai jam model penyelam.

Ronny menuturkan, Swatch memiliki ciri yang fun, energetik, dan sangat bergaya, yang memungkinkan terciptanya keterikatan emosional dengan para pemakai yang menyiratkan semangat penuh menjalani kehidupan. Rancangan yang kaya, inovatif, dan eksklusif itu rata-rata dibanderol mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta.

Lihat, misalnya, koleksi Jungle Hearts, yang terinspirasi oleh suasana hutan rimba yang terwakili melalui tali jam plastik dengan warna suasana rimba, seperti hijau, kuning, berbentuk titik, bulatan, daun, bunga, dan motif kulit hewan.

Merek lain yang juga semarak adalah Follifollie. Aktris Titi Kamal dan Dian Sastro memilih merek ini karena menggabungkan antara sisi keindahan desain jam tangan dan perhiasan. "Aku suka koleksi ini karena multifungsi, ya, sebagai jam dan perhiasan," kata Titi Kamal.

Dia mengaku tertarik lantaran tampilan jamnya cantik, modis, berwarna kromium, emas, dan memiliki model penggabungan jam serta perhiasan. Dia menyebutkan bahwa model bracelet, leather straps, dan charm bracelet memiliki keunggulan desain yang trendi. "Aku suka sekali. Bukan semata pengukur waktu. Kalau menghadiri acara apa pun dengan mengenakan jam ini, akan menambah rasa percaya diri, terlihat modis, dan menarik," ujar Titi.

HADRIANI P

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

7 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

15 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

20 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

24 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

36 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

53 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.