Inflasi tahun ini rendah, kata Darmin, karena tidak ada faktor yang mendorong kenaikan inflasi. Kenaikan harga diperkirakan terjadi tahun depan pada kisaran 5 persen plus minus satu persen. “Harga-harga akan bergeser ke pola normal,” katanya.
Selain inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sempat mencapai 9.300 dinilai masih dalam batas fundamental ekonomi. Darmin menilai wajar jika ada pihak yang keberatan dengan penguatan rupiah, terutama para eksportir.
Menurut Darmin, penguatan rupiah belakangan ini memang membuat ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan. Bank Indonesia berusaha menyeimbangkan dua kubu tersebut dengan menjaga volatilitas tidak terlalu besar. “Agar perekonomian yang diuntungkan," katanya. | Reza M