"Pak Menteri minta untuk diganti, jadi kami ikuti," kata Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino usai menemui mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Indonesia Bersatu jilid I itu di Departemen Perhubungan, Jakarta, Rabu (28/10).
Lino mengatakan, Effendy merupakan orang yang sangat berpengalaman sebagai pandu. Sebelumnya Effendy menjabat General Manajer Pelabuhan Bengkulu.
Sebagai kepala pandu yang baru, Menteri Freddy meminta Effendy untuk meningkatkan pelayanan pandu pelabuhan terutama dari segi waktu. "Beliau (Menteri) dengan tegas meminta agar meningkatkan pelayanan, tidak ada toleransi untuk keterlambatan pelayanan," katanya.
Dia menuturkan Freddy bahkan mengancam akan menggunakan jasa pandu pelabuhan dari tempat lain (outsourcing) bila kinerjanya mengecewakan. Saat ini seluruh pandu dididik oleh Departemen Perhubungan.
Menurut Effendy kompleksitas Pelabuhan Tanjung Priok sangat tinggi karena merupakan tempat bersandarnya kapal dari berbagai tempat. Dia mengatakan, keterlambatan pelayanan bukan hanya kesalahan pandu tapi juga kapal.
Sebab perizinan yang dimiliki kapal kurang lengkap sehingga baru dilayani beberapa jam kemudian. "Tapi yang terekam di komputer permohonan untuk dipandu jam 08.00 tapi baru dilayani jam 10.00," ujarnya mencontohkan.
Meski demikian, Effendy berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan pandu. Saat ini di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat enam unit kapal pandu dengan 35 personil.
Sebelumnya Freddy Numberi melakukan inspeksi mendadak ke Pelabuhan Tanjung Priok. Dia tak puas dengan kinerja kepala pandu karena penarikan kapal bisa memakan waktu 5-10 jam.
DESY PAKPAHAN