TEMPO Interaktif, Surakarta -Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta tengah berupaya melakukan penggantian perangkat travo yang rusak. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko padamnya aliran listrik di wilayah yang terdapat banyak pabrik.
“Pada dasarnya kita tidak akan melakukan pemadaman listrik bergilir,” kata Manajer Hubungan Kemasyarakatan dan Pemasaran perusahaan Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta, Suharmanto. Menurutnya, pemadaman listrik yang beberapa kali terjadi karena rusaknya peralatan travo yang dimiliki.
Dirinya menjelaskan, kerusakan travo tersebut diakibatkan oleh tingginya konsumsi listrik yang melebihi kapasitas. Selain itu, kondisi sebagian besar travo yang dimiliki telah berusia tua.
Selain itu dirinya menduga saat ini banyak perusahaan yang mulai tidak konsisten dalam menjalankan kesepakatan yang menjadi realisasi dari Surat Keputusan Bersama lima menteri mengenai pengalihan jam kerja.
“Kita akan kembali melakukan pendekatan dengan pelanggan industri,” katanya. Jika konsumsi listrik dari pelanggan industri masih tetap tinggi, dirinya khawatir peralatan milik PLN yang telah usang tidak mampu lagi untuk bekerja secara maksimal.
Suharmanto memaparkan, saat ini pihaknya memiliki 12.000 travo yang rata-rata telah berusia lebih dari 10 tahun. “Sudah saatnya untuk diganti,” katanya. Namun untuk bulan ini, pihaknya baru mendapat alokasi penggantian travo dari PLN pusat sebanyak 80 unit. “Yang lain akan diganti secara bertahap,” katanya.
Karena hanya memiliki unit travo baru yang terbatas, pihaknya akan mendahulukan penggantian bagi travo yang paling sering rusak. “Kita akan pilih yang pernah rusak lebih dari tiga kali,” katanya. Sedangkan untuk penggantian travo, lanjutnya, tidak memerlukan waktu yang lama. “Misal ada pemadaman paling hanya sebentar,” katanya.
AHMAD RAFIQ