"Minimal dibutuhkan dana Rp.170 miliar buat memperbaikinya," kata Dedi Mulyadi, Bupati Kabupaten Purwakarta, Senin 16/11). Jalan yang seluruhnya rusak parah berada di wilayah Kecamatan Sukasariu seberang waduk Jatiluhur.
Dedi berniat menyelesaikan perbaikan seluruh jaringan jalan kabupaten yang rusak tersebut pada tahun anggaran 2010. "Saya akan perjuangkan supaya Dewan menyetujui dananya masuk di APBD 2010 semuanya," tutur Dedi. Jika Dewan menyetujui, semua jalan diperbaiki dengan menggunakan hotmix dan beton rigid.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta Ujang Wardi menanggapi keinginan Dedi mengatakan pihaknya masih terus membahas pengajuan anggaran ratusan miliar oleh bupati tersebut. "Jika anggota menyetujuinya, dipastikan lolos," kat Ujang Wardi. Ia mengatakan, kalau dilihat dari sisi kepentingan rakyat banyak soal infrastruktur jalan memang masuk dalam skala prioritas.
Catatan Tempo menunjukkan kerusakan jaringan jalan yang paling parah terjadi di seluruh wilayah Kecamatan Sukasari di seberang waduk Jatililuhur. Saat ini, jaringan jalan yang ada nyaris tak ada yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua jenis trail.
Akibat jaringan jalan yang rusak parah tersebut, masyarakat di enam desa pada kecamatan paling bungsu di Kabupaten Purwakarta tersebut, saban hari harus menggunakan transportasi air dengan ongkos yang sangat mahal. "Dengan naik perahu, ongkos Sukasari-Purwakarta bisa habis 100 ribu," kata Endang, warga Desa Sukasari. "Jika musim hujan, ongkosnya lebih besar lagi."
Menurut Dedi, masyarakat di wilayah seberang Danau Jatiluhur tersebut seharusnya mendapatkan perhatian prioritas dengan kucuran dana khusus dari pemerintah pusat. Sebab, mereka telah merelakan sebagian besar tanah miliknya buat kepentingan pembangunan waduk Jatiluhur yang berfungsi buat pengairan irigasi dan pengiriman air baku ke PAM DKI Jakarta. "Tapi, nyatanya, mereka sat ini, hidup seperti di negar yang belum merdeka," kata Dedi.
NANANG SUTISNA