“Keseluruhan dana dari penawaran obligasi akan digunakan untuk meningkatan pembiayaan kerja perseroan, terutama untuk pembiayaan konsumen dalam pembelian kendaraan bermotor,” kata Drektur PT Oto Multiartha, Edi Suyitno, di Jakarta, Selasa (17/11).
Ia menambahkan, jumlah tersebut hanya untuk tambahan modal pembiayaan. Perseroan telah menyiapkan dana Rp 7,5 triliun guna pembiayaan perseroan hingga akhir 2009. Untuk 2010 diperkirakan jumlah pembiayaan Rp 10,4 triliun.
Jadwal emisi diperkirakan jatuh ada 2 Desember 2009 dengan masa penawaran pada 4-8 Deseber 2009 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Desember 2009. Untuk itu Oto Multiartha telah menunjuk 3 perusahaan penjamin pelaksanaan emisi obligasi, yaitu PT HSBC Securities Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Standard Chartered Scurities Indonesia.
Sampai 31 Juli 2009, Oto Multiartha telah membukukan pendapatan Rp 1,2 triliun. Hingga akhir 2008 telah meraih pendapatan 1,5 triliun. Sedangkan pendapatan pada 2007 hanya Rp 1,1 triliun. "Peningkatan pendapatan terutama disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan kendaraan bermotor, baik dari jumlah unit maupun jumlah nilai pembiayaan,” ucap Edi.
Menurut Yosuke Unigame, Presiden Direktur PT Oto Multiartha, perseroan telah menyalurkan pembiayaan Rp 3,9 triliun hingga 31 Juli 2009. Tahun ini perusahaan itu juga telah menyalurkan 7,2 triliun, dan pada 2007 mengucurkan Rp 5,4 triliun untuk pembiayaan kendaraan bermotor.
Laba bersih Oto Multiartha pada 2008 tercatat Rp 405 miliar. Untuk periode hingga 31 Juli 2009, laba bersih mencapai Rp 291 miliar. Jumlah ekuitas perseroan sampai 31 Juli 2009 sebesar Rp 2 triliun dan pada 2008 jumlah ekuitas pada 2008 sebesar Rp 1,9 triliun. “Pembiayaan kendaraan bermotor menjadi semakin mudah bagi masyarakat Indonesia dengan fasilitas pembiayaan. Masyarakat bisa dengan mudah membeli kendaraan bermotor,” tutur dia.
MUH SYAIFULLAH