TEMPO Interaktif, Makassar -Perusahaan Listrik Negara Wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tengara mengklaim penggunaan pendingin udara di perumahan, pusat perdagangan, perhotelan dan perkantoran telah memberikan kontribusi 12 persen dari defisit daya listrik 130 – 140 MW.
Manajer Area Pengaturan Distribusi Cabang Makasar, Purnomo mengatakan pendingin ruangan memberikan dampak besar terhadap pemadaman bergilir di wilayah Makassar.
Menurut Purnomo, perkantoran, pusat perdagangan, perhotelan, dan pusat hiburan yang paling banyak menyedot listrik. Hal itu disebabkan pendingin ruangan membutuhkan energi listrik sangat besar saat pertama kali dihidupkan.
Kebutuhan energi pendingin udara itu, kata dia, hanya turun sedikit pada saat peroperasi konstan. Kenaikkan kebutuhan energi untuk pendingin ruangan, sambung dia, juga ditentukan cuaca musim kemarau panjang.
Sehingga pendingin harus dijalankan hingga 12 jam setiap hari. “Ada hitungan untuk menentukan kenaikkan defisit yang diakibatkan mesin pendingin ruangan,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
SULFAEDAR PAY