TEMPO Interaktif, Palu -Sejumlah kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah memilih Listrik Tenaga Mikro Hidro sebagai alternatrif energi alternatif dalam upaya mengatasi krisis listrik berkepanjangan yang terjadi di daerah tersebut.
Krisis listrik di Sulawesi Tengah sudah berlangsung sejak 2000, lalu dan hingga kini tak ada tanda-tanda pemulihan. Kabupaten Sigi misalnya, saat ini sedang mengupayakan pembangunan dan rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, dengan memanfaatkan sumber air yang tersedia.
Kepala Bidang Pertambangan dan Energi, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi, Mohammad Afit Lamakarate mengatakan, selain mengembangkan mikro hidro, Pemerintah Kabupaten Sigi juga mengupayakan pengadaan pembangkit listrik mini yang setiap unitnya mampu menghasilkan daya 1.800 watt. Pembangkit mini ini akan dibangun di sejumlah desa yang belum teraliri listrik.
“Biaya pembuatan pembangkit listrik mini ini sangat murah, satu unit hanya membutuhkan biaya Rp 25 juta dan bisa menghasilkan energi sebesar 1.800 watt,” kata Afit Senin (23/11).
Dia juga menjelaskan, untuk pengembangan energi listrik alternatif, Dinas saat ini sedang melakukan studi potensi dan kelayakan untuk perencanaan pembangunan di Kecamatan Kulawi, Pipikoro, Lindu, Marawola Barat, Palolo dan Nokilalaki.
Membiayai program ini, Dinas akan menggunakan anggaran lebih dari Rp 512 juta. Sementara untuk merehabilitasi fasilitas mikro hidro di Desa Peana Kecamatan Pipikoro, pekerjaanya sudah dimulai, dan ditargetkan akan rampung akhir tahun ini.
DARLIS