TEMPO Interaktif, Palembang - Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) dalam pertemuannya di Palembang, Sumatera Selatan, menyatakan komitmen serius BEM SI untuk memaksa pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus Century agar dijerat hukum.
Hal itu terungkap dalam Deklarasi Ampera yang dibaca dalam unjuk rasa yang dipusatkan di Bundaran Air Mancur, Palembang, Senin (21/12).
Dalam deklarasi itu juga menegaskan kembali posisi BEM SI sebagai opisisi dari Pemerintahan Yudhoyono, memprioritaskan pengawalan dalam 10 bidang isu yang di prioritaskan antara lain korupsi, ekonomi, dan pendidikan.
Koordinator BEM SI Pidi Winata menyatakan, Badan Eksekutif juga memprioritaskan untuk menuntut pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus bailout Century bukan hanya di-level menteri namun juga pelaksana kebijakan.
“Kami juga minta agar KPK menunjukkan sikap yang lebih berani membongkar Century dan menolak segela intervensi kekuasaan dengan memeriksa mulai dari permasalahan Century sejak didirikan,” tegasnya.
Organisasi yang beranggotakan 120 BEM se-Indonesia juga minta agar Panitia Khusus Century untuk membuktikan kinerja yang serius dan menolak segala bentuk transaksional politik.
Selain itu, mahasiswa juga menuntut agar poin-poin ini diperhatikan secara serius sebab jika nanti pasca-Pansus berakhir tidak ada tindak lanjutnya maka mahasiswa dalam wadah BEM SI akan melakukan tindakan serius untuk memaksa tuntutan tersebut terlaksana.
BEM SI melakukan rapat kerja nasional di Palembang sejak hari Jumat (18/12) .
ARIF ARDIANSYAH