TEMPO Interaktif, Bandung - Mendengar kabar narapidana kabur dari Penjara Sukamiskin Ahad (20/12) petang, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar langsung terbang dari Sumatera Barat ke Bandung untuk melihat langsung kondisinya.
"Saya sengaja terbang dengan pesawat dari sana kemari. Peristiwa ini sangat memprihatinkan," kata Patrialis setiba di penjara Sukamiskin, Bandung, Ahad (20/12) malam.
Begitu sampai, Akbar langsung rapat tertutup dengan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM, Kepala Penjara Murdjito, serta Kepala Departemen Hukum dan HAM Wilayah Jawa Barat Dani H Kusumapradja. .
Akbar menduga, kejadian ini dilakukan sistematis. Rasyid Darwis, terpidana seumur yang diduga kabur itu, bisa lari karena dibantu kawannya secara sistematis. Meski begitu, Akbar membantah anak buahnya lalai. "Itu terjadi semata karena aksi mereka (para pelaku pelarian Rasyid) lebih canggih," katanya.
Peristiwa kaburnya narapidana itu terjadi Ahad (20/12) petang sekitar pukul 15.30 WIB. Rasyid Darwis, kabur dari penjara Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Bandung, dengan bantuan orang luar penjara yang pura-pura hendak membesuk. Peristiwa ini memakan korban satu sipir penjaga pintu gerbang penjara bernama Asep, 45 tahun. Ia terluka parah kena tembak orang luar yang membantu pelarian Rasyid.
"Dari keterangan saksi, saat dia kabur sempat terdengar letusan senjata api di luar gerbang (penjara), lalu seorang petugas sipir (yang melakukan mengejar para pelaku) luka tembak di jari kelingking, dada kiri dan paha kanan,"kata Kepala Kepolisian Resor Kota Bandung Timur Ajun Komisaris Besar Victor Manoppo di lokasi kejadian, Ahad (20/12) malam.
"Para pelaku (Rasyid dan si pembesuk) kabur dibantu dua kawannya yang lain dengan dua sepeda motor ke arah barat (Jalan AH Nasution)."
ERICK P HARDI