TEMPO Interaktif, Palu – Kondisi tiga Jembatan yang selama ini digunakan oleh masyarakat Desa Wombo Induk, Wombo Kolanggu, dan Wombo Panau, Kecamatan Tana Ntovea, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, rusak parah. Jembatan tersebut tidak bisa lagi dilintasi yang berimbas pada terhambatnya aktifitas masyarakat sekitar.
Kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Wombo Panau, Sardjun, kepada Tempo, Minggu (27/12), mengatakan masyarakat ketiga desa tersebut telah berulang kali mengusulkan perbaikan jembatan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan mengawalnya jalannya program itu hingga Musrenbang Kabupaten Donggala.
“Namun, program yang kami usulkan tidak diterima karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemkab Donggala. Olehnya, mungkin hal ini bisa disikapi pada tingkatan Provinsi Sulteng,” kata Sardjun.
Dia mengatakan, tiga jembatan yang ada di tiga desa itu merupakan urat nadi perekonomian daerah tersebut. Jembatan itu sudah rusak sejak 2007.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tengah, Asgar Juhaepa, berjanji menindaklanjuti aspirasi yang dimasukkan oleh masyarakat tiga desa itu ke instansi teknis terkait, selama itu sejalan dengan program yang berada di tingkat provinsi.
Sekretaris Panitia Urusan Rumah Tangga DPRD Sulteng ini telah menerima laporan tiga desa di Donggala menjadi terisolir karena jembatannya nyaris putus. “Kita akan koordinasikan dengan instansi terait karena hasil kakao, cengkeh dan hasil kebun lainnya tiga desa itu terganggu,” katanya.
DARLIS