TEMPO Interaktif, Tangerang - Rencana Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membangun tol Serpong-Balaraja terhambat. Sejak direncanakan hampir delapan tahun lalu, proyek jalan bebas hambatan yang menghubungkan Tangerang Selatan dan Ibu Kota Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, itu belum ada tindak lanjutnya karena belum mendapat restu dari Departemen Pekerjaan Umum.
"Bisa dikatakan jalan di tempat," ujar Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, Didin Samsudin, Minggu 27/12.
Didin mengakui jika hingga saat ini proyek itu memang belum dilakukan apa-apa karena belum ada sinyal dari pemerintah pusat. "Kalaupun ini jadi harus koordinasi dengan Tangerang Selatan karena sebagian wilayah ada di sana," katanya.
Pada prinsipnya, kata Didin, Kabupaten Tangerang sudah siap untuk membebaskan lahan. Tapi karena belum ada sinyal persetujuan dari Departemen Pekerjaan Umum hal itu belum dilakukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi, mengakui jika proyek itu belum terlaksana karena belum ada respons dari Badan Pengelolaan Jalan Tol (BPJT)." Kalau sudah direspons, kami siapkan anggaran untuk pembebasan lahan," katanya.
Jalan tol sepanjang 32 kilometer itu akan membentang dari Bumi Serpong Damai, melintasi enam kecamatan hingga Balaraja wilayah Barat Tangerang. Jalan tol ini dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dalam jangka panjang.
"Jalan tol Serpong-Balaraja bisa menjadi alternatif tol Tomang-Kebon Jeruk yang kini sudah overload kendaraan," kata Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, belum lama ini.
Dengan dibangunnya jalan tol yang menghubungkan Kota Tangerang Selatan dan wilayah Barat Kabupaten Tangerang ini, Ismet berharap, selain mendongkrak pendapatan asli daerah, wilayah yang Kabupaten Tangerang yang dilalui jalan tol ini bisa berkembang.
Ruas jalan tol ini merupakan pengembangan dari rencana pembangunan outer-outer ring road (OORR) sepanjang 108,2 kilometer. Mega proyek jalan ini akan meliputi lima wilayah yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Jalan tol Serpong-Balaraja dimulai dari tol Bumi Serpong Damai ditarik sampai 37 kilometer hingga tol Jakarta-Merak yang melintasi kecamatan Serpong, Curug, Legok, Tigaraksa dan Balaraja.
Enam kecamatan yang selama ini tertutup dan terisolar, kata Ismet, akan bangkit dan berkembang seriring dioperasikannya jalan tol itu.” Akan ada aktifitas perekonomian, tidak seperti selama ini yang hanya lahan tidur saja,”.
Keuntungan lainnya adalah mendongkrak pendapatan asli daerah, karena jalan tol tersebut tidak melalui daerah lain hanya wilayah kabupaten Tangerang saja tidak seperti jalan tol lainnya yang melintasi beberapa wilayah.
”Selain itu, wilayah lebak, Serang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Tangerang secara otomatis akan ikut berkembang dan tercipta akses jalan,”kata dia.
Jalan tol Serpong-Balaraja nantinya akan dibangun lima pintu yang berada persis di Kecamatan Serpong, Legok, Curug, Tigaraksa dan Balaraja. Tujuannya adalah untuk mengembangkan wilayah-wilayah tersebut khususnya roda perekonomian.
JONIANSYAH