TEMPO Interaktif, Tangerang - Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan Shaleh MT mengatakan, pihaknya telah menyewa lahan milik warga di daerah Kabupaten Bogor sebagai tempat pembuangan sampah sementara dari Tangerang Selatan. "Lahan milik warga kita bayar sewanya,"ujarnya di Ciputat, Rabu (6/1).
Lahan yang digunakan berada di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Meski tidak meminta izin langsung dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Shaleh mengatakan, hal itu tidak memberatkan pemerintah setempat. "Wali kota Bogor tidak keberatan, silakan saja" kata Shaleh.
Menurut Shaleh, pihaknya sudah melakukan pembicaraan kepada warga Bogor, pemilik lahan itu. "Status lahannya kami sewa,"katanya. Shaleh mengaku tidak khawatir jika akan ada penolakan dari warga dan pemerintah daerah Bogor. Pembuangan sampah di wilayah Bogor tersebut, kata Shaleh, hanya bersifat sementara.
Tangerang Selatan, lanjut dia, punya alternatif lain yaitu membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Ciupecang, Kecamatan Setu. Masalah sampah yang kini membebani kota baru itu tidak membuat pemerintah tersebut khawatir. "Biasa saja," ucap Shaleh.
Terkait dengan larangan membuang sampah di TPA Jatiwaringin, Mauk, dan penarikan 38 armada truk pengangkut sampah oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, menurut Shaleh, semestinya itu tidak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. "Karena truk sampah itu aset milik Tangerang Selatan,"katanya.
Jika mau, kata dia, Tangerang Selatan bisa saja membuang sampah tetap di Jatiwaringin. "Karena sampai saat ini kami belum menerima surat larangan membuang sampah ke Jatiwaringin," kata Shaleh.
Sementara itu, di sejumlah titik di Tangerang Selatan sampai siang tadi masih dipenuhi tumpukan sampah. Dalam pengamatan Tempo di sepanjang Jalan Dewi Sartika, dihiasi oleh tumpukan karung berisi sampah yang diletakkan di median jalan antara fly over Ciputat hingga POM Bensin Jalan Dewi Sartika. Di Pasar Ciputat, sampah masih menggunung belum terangkut.
Menyikapi masalah ini, warga Tangerang Selatan seolah tidak peduli. "Kamikan sudah membayar retribusi, masalah pembuangan akhirkan sudah ada petugas," tukas Supriyatni, 45 tahun, seorang warga Ciputat yang ditemui sedang meletakkan karung sampah di pinggir jalan.
Dia mengaku setiap hari membuang sekarung sampah rumah tangga di pinggir jalan. Sampah itu kemudian diangkut oleh petugas Dinas Kebersihan Tangerang Selatan. "Kalau menumpuk di pembuangan sementara, ya itu sudah kewajiban petugas dinas,"katanya.
JONIANSYAH