Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tangerang Selatan Akan Kelola Sampah dengan Sistem Tungku

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah menjajaki kerja sama dengan swasta untuk membangun tempat pengolahan sampah terpadu di wilayah itu. "Teknologi yang akan diterapkan dari Korea," ujar Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan, Shaleh MT, akhir pekan ini .

Pengolahan sampah itu disiapkan untuk penanganan sampah jangka panjang di wilayah itu. "Sekarang sedang dalam tahap pembicaraan dan pembahasan dengan pihak ketiga," kata Shaleh.

Sistem pengolahan sampah menggunakan tungku yang dibuat dari bahan baku baja itu mampu mengolah sampah sebanyak 4. 000 sampai 5. 000 meter kubik per hari. "Semua sampah dari truk dituang ke dalam bak penampung, kemudian dilakukan proses pembakaran hingga tak meninggalkan sisa," katanya.

Selanjutnya asap dari pembakaran itu terbuang ke atas melalui cerobong sehingga tidak menimbulkan polusi udara. Dengan pengolahan sampah tersebut, permasalahan sampah yang mencapai 500-600 kubik per hari di wilayah itu akan teratasi.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tangerang Selatan Didi Supriadi Wijaya menambahkan, tempat pengolahan sampah terpadu dengan sistem tungku itu akan dibangun di Cipeucang, Setu, di atas lahan seluas 2,4 hektare.

Lahan itu merupakan tempat pembuangan sampah sementara, tapi warga setempat menolak rencana itu. "Pemerintah daerah selalu janji-janji, tidak pernah ada realisasinya," kata Ketua Rukun Warga Kelurahan Kademangan, Aen Marhaen.

Warga setempat, kata Aen, menuntut kompensasi yang setimpal jika pemerintah daerah ingin membuang sampah di sekitar pemukiman mereka. Soal penolakan warga ini, Didi membantahnya. "Bukan menolak, semuanya sudah selesai," katanya. Menurut dia, sikap warga yang seolah menolak tersebut karena ada beberapa tuntutan mereka yang belum terpenuhi.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan hingga kini belum menemukan solusi untuk menangani masalah sampah di wilayah itu. Didi mengakui, saat ini pihaknya tengah mengalami masalah besar dan pelik. Bayangkan saja, jika sehari saja tidak diangkut 600 kubik sampah yang dihasilkan wilayah itu akan terus bertambah dan membayangi kota baru tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tangerang Selatan, ia meneruskan, punya beberapa alternatif dalam mengatasi masalah sampah yakni, menyewa lahan di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, membenahi TPA Cipeucang, dan bekerja sama dengan Kabupaten Tangerang agar bisa membuang sampah di TPA Jatiwaringin, Mauk. Tapi, upaya tersebut butuh proses yang panjang dan belum akan bisa mengatasi permasalahan sampah dalam waktu jangka pendek ini." Semua alternatif tengah dilakukan,"kata Didi.

Belum tuntas masalah yang krusial itu, Tangerang Selatan dihadapi dengan minimnya anggaran operasional pengangkutan sampah. Sembilan armada truk sampah yang ada dinilai tidak mencukupi untuk mengangkut sampah di tujuh kecamatan itu. Operasional pengangkutan sampah itu terbentur pendanaan karena APBD Tangerang Selatan masih harus menunggu pembentukan DPRD yang baru terbentuk Februari mendatang." Gimana mau punya anggaran, kalau DPRD-nya saja belum ada," kata Didi.

Hingga akhir pekan lalu, tumpukan sampah masih menghiasai pasar dan jalan di wilayah Tangerang Selatan seperti Pasar Ciputat, Pasar Jombang, dan Pasar Cimanggis. Tempo sempat menelusuri ke mana sampah-sampah itu dibuang.

Ternyata, kebanyakan sampah itu dibuang di tempat pembuangan sampah liar yang ada di setiap kecamatan, seperti untuk wilayah Kecamatan Pondok Aren, sampah dibuang di TPA liar, Makam Tugu. Di lokasi ini, setiap hari truk sampah masuk ke area itu dan membuangnya di sana. "Kami menerima khusus sampah perumahan," ujar Yudi, pengelola TPA itu.

Menurutnya, sehari paling sedikit dua truk sampah di tampung di sana. Sampah ditumpuk dan dipilah oleh puluhan pemulung yang bekerja di sana. Sisa sampah yang tidak diambil ditumpuk dan dibakar. Selain, dibuang di sana, sampah Tangerang Selatan juga di buang di tempat pembuangan sampah liar Pondok Petir, Pamulang.

JONIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.


Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Brawijaya di Malang meneliti pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai penyerap sekaligus pengganti warna limbah industri. Kredit: Universitas Brawijaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh


KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

Foto udara menunjukkan limbah industri yang mencemari Sungai Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2019. Sejumlah pabrik masih membuang limbahnya secara langsung ke aliran Sungai Citarum meski telah diterbitkannya perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. TEMPO/Prima Mulia
KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.


Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.