"Sudah kami umumkan melalui tulisan-tulisan di sepanjang jalan itu. Jalur dialihkan melalui Mojosari-Pacet, dan terus ke Malang," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Polisi Heri Sucahyo, Kamis (14/01).
Imbauan itu ditulis di papan besar, lalu dipasang di setiap sudut jalan, dan dipasang di beberapa pos polisi. Polisi lalu lintas juga sudah diterjunkan. Polisi bertugas mengarahkan pengendara, khususnya roda empat, agar tidak meneruskan perjalananya. Karena, jalur Jombang-Malang saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang, Muji Widodo, ketika dikonfirmasi TEMPO mengaku belum mendengar kabar putusnya jembatan itu pagi tadi. Sebab, Dinas Perhubungan Jombang belum mendapat informasi lengkap dari Dinas Perhubungan Kabupaten Malang.
Namun demikian, lanjut Muji, Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang sudah berkoordinasi dengan kepolisian, dan sudah mengimbau para sopir angkutan umum yang melewati jalur itu, agar mengalihkan kendaraanya melalui Mojosari. "Tapi mereka (sopir angkutan umum) terus beroperasi," kata dia.
Sopir angkutan umum, sampai saat ini masih beroperasi. Caranya, mereka mengangkut penumpang dari Terminal Kepuhsari, Jombang, dan menurunkanya di sisi Jembatan. Selanjutnya, penumpang berjalan menyeberangi jembatan dan diangkut oleh angkutan umum yang sudah menunggu dari Malang.
Karena itu, Dinas Perhubungan saat ini hanya konsentrasi mengimbau pemilik mobil pribadi. Adapun untuk kendaraan roda dua, kata dia, masih bisa melewati jembatan itu. Karena, kondisi jembatan hanya ambles, tidak putus.
MUHAMMAD TAUFIK