TEMPO Interaktif, Jayapura - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan dibangun Pemerintah Provinsi Papua di wilayah Sungai Urumuka, Kabupaten Paniai. Rencana pembangunan ini untuk memenuhi pasokan listrik di lima kabupaten pemekaran yang ada di Papua.
Selain itu, juga bisa memenuhi pasokan listrik bagi PT Freeport Indonesia yang berada di wilayah Kabupaten Mimika, Timika, Papua. "Rencana pembangunan PLTA ini sedang dikaji pemerintah daerah Papua," kata Kepala Dinas Energi dan Pertambangan Provinsi Papua, Jannes Johan Karubaba dalam acara Seminar Perencanaan Energi Daerah Antara Pemerintah Provinsi Papua dan Universitas Cenderawasih, di kantor Gubernur Papua, Dok II Kota Jayapura, Rabu (20/1).
Jannes menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan penjajakan soal rencana pembangunan PLTA di Urumuka itu. Sebab, PLTA ini diperkirakan dapat menghasilkan listrik sebesar 300 megawatt. "Kita sedang kaji segi kelayakannya. Sebab jika PLTA ini dibangun, pasarnya cukup jelas, yakni bisa dibeli PT Freeport Indonesia, karena kapasitas listriknya besar," paparnya.
Menurut dia, PT Freeport saat ini sedang membutuhkan energi listrik sekitar 200 megawatt, guna mendukung operasional pertambangan mereka yang berada di Kabupaten Mimika, Timika.
"Jika nanti energi listrik ini dibeli Freeport Indonesia, maka akan dapat menghasilkan pajak asli daerah provinsi sekitar Rp 1 hingga Rp 2 triliun. Sementara megawatt sisanya, juga bisa dibagikan ke lima kabupaten pemekaran yang membutuhkan listrik," kata Jannes optimis.
Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan, selain akan membangun PLTA di Urumuka, Pemerintah Provinsi Papua juga sedang menjajaki potensi pembangunan tenaga listrik hidro power di Mamberamo.
"Di daerah ini, diperkirakan dapat menghasilkan tenaga listrik sebesar 10 ribu Megawatt yang dapat menerangi sembilan kabupaten di sekitarnya," ungkapnya. Bahkan rencananya listrik ini juga akan dibeli Freeport Indonesia. "Jadi ini sangat baik untuk meningkatkan pendapatan asli daerah kita," jelas Barnabas.
CUNDING LEVI