TEMPO Interaktif, Brebes - Warga dua desa, Desa Luwunggede, Kecamatan Tanjung, dan Desa Bojongsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, mengancam akan berdemonstrasi saat peresmian jalan tol Kanci-Pejagan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Januari mendatang.
Mereka kecewa terhadap rekanan yang belum memenuhi tanggung jawab untuk memperbaiki jalan kabupaten yang rusak akibat sering dilalui truk pengangkut material pembangunan tol.
“Jalan kampung yang menghubungkan kota kecamatan rusak, padahal itu tanggung jawab rekanan pembangun jalan tol,” ujar Asisten Satu Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes, Muhammad Supriyono, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Ancaman yang disampaikan langsung kepada Supriyono, Kamis (21/1), itu juga diwarnai permintaan tangung jawab dari Pemerintah Brebes yang dinilai menerima dana perbaikan jalan kabupaten dari rekanan pembangunan jalan tol.
“Padahal pemerintah tak mendapatkan dana perbaikan jalan tersebut. Itu saya ketahui setelah cek langsung ke Dinas Pekerjaan Umum,” ujar Supriyono.
Menurut Supriyono, ancaman warga ini wajar karena rekanan telah berjanji siap membangunn kerusakan jalan kabupaten setelah pembangunan jalan tol rampung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes Selamet Riyadi meminta agar rekanan pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan bertanggung jawab. “Mereka jangan lempar tangung jawab kepada Pemda Brebes,” ujar Selamet saat dimintai konfirmasi.
Menurut dia, saat ini Pemerintah Kabupaten Brebes sengaja tak menganggarkan perbaikan jalan kabupaten yang dilalui truk pengangkut material jalan tol. Hal itu dilakukan menyusul kesepakatan dengan rekanan pembangunan tol yang telah siap membantu perbaikan jalan kabupaten tersebut.
Bahkan Selamet telah berulang kali mengirimkan surat imbauan kepada rekanan agar segera memperbaiki jalan kabupaten yang rusak akibat aktivitas pengangkutan material pembangunan jalan tol. “Ini sudah menjadi tangung jawab mereka untuk memperbaiki, karena sudah disepakati bersama,” ujar Selamet.
EDI FAISOL