TEMPO Interaktif, Makassar - Di awal 2010 Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terserang ternak mematikan, antraks. "Sudah ada dua sapi yang mati karena penyakit itu," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, Murtala Ali, Kamis (28/1).
Dia menjelaskan, daerah endimi antraks masih didominasi Kota Makassar dengan jumlah 25 ekor ternak terjangkiti pada 2005. Setahun kemudian 9 ternak mati di Kabupaten Gowa, sementara Kabupaten Jeneponto pada 2008 dan 2009 ditemukan 32 kasus. "Antraks tidak seperti virus flu burung. Antraks membutuhkan waktu lama untuk berkembang, " jelasnya.
Bakteri ini tumbuh, kata dia, dalam tubuh hewan hingga 100 tahun, sehingga bisa saja yang terjangkiti adalah keturunannya. "Kami sudah vaksinasi dan pengobatan pada hewan tersebut, " ujar Murtala. Saat ini sisa vaksinasi sekarang 10.000 dosis dari 80.000 dosis yang di kirimkan pusat. "Dosis ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara ," M. Kafil, Kapala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan, menambahkan.
ABD AZIS