"Bulan Juni nanti saja saya prediksi sudah 150 orang kena pemutusan hubungan kerja," kata Ambar Tjahjono, Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia, saat koferensi pers International Furniture & Craft Fair Indonesia IFFINA, di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/2).
Menurut Ambar saat ini terdapat 320 perusahaan mebel dan kerajinan, yang setiap perusahaan mempekerjakan setidaknya 100 orang pekerja. "Itu belum menghitung tenaga subkontraktor," katanya. Ia menyesalkan pemerintah tak serius mendukung industri mebel lokal menghadapi pasar bebas ASEAN Cina. Buktinya, tak satu departemen pun yang mencantumkan soal pasar bebas ini sebagai bagian dari Program 100 Hari mereka.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, ungkap Ambar, telah terjadi penurunan penjualan hingga 40 persen. Kalau itu terus berlanjut pengusaha terpaksa mengurangi kapasitas produksi yang rentetannya mengurangi tenaga kerjanya.
Ambar mengakui, sebulan pasca dibukanya pasar bebas, belum banyak produk mebel Cina yang masuk pasar lokal. Sebabnya, kata dia, importirnya adalah pemain lama yang sudah mengimpor jauh sebelum berlakunya pasar bebas. Sekarang belum banjir karena importir menghabiskan dulu stok lama. "Lonjakan diperkirakan setelah April dan Mei nanti," kata Ambar.
IQBAL MUHTAROM