TEMPO Interaktif, Cirebon - Sejumlah tanggul sungai di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terancam jebol di musim hujan sekarang ini. Namun kewenangan sungai-sungai itu justru ada di provinsi maupun di pusat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cirebon, Achsanudin Adi. "Sejumlah tanggul sungai yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon rawan jebol akibat tergerus air hujan dan air sungai," kata Adi, Kamis (4/2).
Ada pun tanggul-tanggul yang rawan jebol itu antara lain tanggul Sungai Jonggol di Jagapura Kulon di Kecamatan Gegesik, tanggul sungai Kumpul Kuista di Gegesik, tanggul Sungai Sirganala di Pegagan, Kecamatan Suranenggala, tanggul Sungai Pekik Condong di Kecamatan Gunung Jati, tanggung Sungai Wanakaya dan tanggul Sungai Cisanggarung.
Khusus untuk tanggul Sungai Jonggol, menurut Adi, hingga 100 meter kondisi tanggul sudah kritis. Jika hujan terus menerus, tidak menutup kemungkinan tanggulnya akan jebol. Kondisi ini tentu cukup berbahaya bagi sekitar 400 Kepala Keluarga yang ada di sekitar tanggul. "Bisa-bisa rumah warga terendam," katanya. Bahkan rapuhnya tanggul di Sungai Cisanggarung pun telah terbukti.
Beberapa waktu lalu Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, dilanda banjir hingga masuk ke rumah warga. Akibatnya sebanyak 272 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian hingga mencapai 70 cm.
Tidak hanya itu, 300 hektar areal tambak dipastikan gagal panen karena ikan yang mereka tebar hilang serta areal pertanian baik padi dan bawang pun turut terendam banjir.
Penyebabnya tidak lain rapuh serta kurang tingginya tanggul yang ada di Sungai Cisanggarung. Kondisi ini justru diperparah dengan posisi sungai yang berada di atas pemukiman penduduk.
Kepala Desa Tawangsari, Zaenudin meminta kepada aparat terkait untuk bisa secepatnya meninggikan tanggul Sungai Cisanggarung. "Kami tidak ingin desa kami terus menerus dilanda banjir setiap musim hujan tiba," katanya.
Ivansyah